A.
Pengertian
Kesehatan Reproduksi
istilah
reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali, produksi artinya
menghasilkan. Jadi reproduksi berarti suatu proses melanjutkan keturunan pada
manusia demi kelestarian hidup manusia.
Sedangkan
yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera secara
fisik, mental dan social yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan
dalam segala hal yang berhubngan dengan system reproduksi dan fungsi serta
prosesnya(ICPD Kairo,1994).
Kesehatan
reproduksi sangat terkait dengan siklus hidup, karena sesungguhnya kesehatan
reproduksi tercermin dari kondisi kesehatan selama siklus kehidupannya, mulai
dari saat anak dalam kandungan, masa anak, masa remaja, deasa hingga masa pasca
usia reproduksi.
B.
Hak-Hak
Reproduksi
hak hak reproduksi adalah hak-hak yang mengacu pada hak-hak asasi manusia seperti tercantum pada hukum-hukum internasional dan nasional serta dokumen-dokumen hak asasi manusia. Hak reproduksi adalah hak asasi manusia. Baik ICPD1994 di kairo maupun FWCW 1995 di Beijing mengaku hak-hak reproduksi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dan mendasar dari realisasi kesehatan reproduksi dan seksual(cottinghamet al, 2001) lebih rinci tentang hak-hak reproduksi adalah sebagai berikut:
hak hak reproduksi adalah hak-hak yang mengacu pada hak-hak asasi manusia seperti tercantum pada hukum-hukum internasional dan nasional serta dokumen-dokumen hak asasi manusia. Hak reproduksi adalah hak asasi manusia. Baik ICPD1994 di kairo maupun FWCW 1995 di Beijing mengaku hak-hak reproduksi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dan mendasar dari realisasi kesehatan reproduksi dan seksual(cottinghamet al, 2001) lebih rinci tentang hak-hak reproduksi adalah sebagai berikut:
1.
Hak untuk hidup.
Setiap perempuan mempunyai hak untuk dibebaskan dari resiko kematian karena
kehamilan.
2.
Hak atas kebebasan dan keamanan.
Setiap individu berhak untuk menikmati dan mengatur kehidupan reproduksinya
3.
Hak atas kebebasan berkumpul dan
berpartisipasi dalam politik. Artinya antara lain
setiap orang mempunyai hak untuk mendesak pemerintah agar menempatkan masalah
hak dan kesehatan reproduksi sebagai prioritas dalam kebijakan politik
negaranya.
4.
Hak untuk bebas dari penganiayaan dan
perlakuan buruk. termasuk hak anak-anak agar dilindungi
dari eksploitasi dan penganiayaan seksual serta hak setiap orang untuk
dilindungi dari pekosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual.
5.
Hak kebebasan berpikir.
Termasuk kebebasan dari penafsiran ajaran agama yang sempit, kepercayaan
filosofi dan tradisi yang akan membatasi kebebasan berfikir tentang pelayanan
kesehatan reproduksi.
6. Hak
mendapatkan informasi dan pendidikan. Hak atas
informasi dan pendidikan yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi
termasuk jaminan kesehatan dan kesejahteraan seseorang maupun keluarga.
7. Hak
memilih bentuk keluarga dan untuk membangun dan merencanakan keluarga.
8.
Hak untuk memutuskan kapankah dan
akankah mempunyai anak.
9. Hak
mendapat layanandan perlindungn kesehatan. Termasuk
hak atas informasi keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, harga diri,
kenyamanan, kesinambungan, pelayanan dan hak berpendapat.
10. Hak
mendapatkan manfaat dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan. Termasuk
pengakuan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi
dengan teknologi mutakhir yang aman dan dapat diterima.
C.
System
Reproduksi Wanita Dan Laki-Laki
a).
alat reproduksi pria
Reproduksi pada manusia terjadi
secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya
sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem
reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
Alat
reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin
bagian dalam. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum.
Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas
deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral. Perhatikan
gambar di bawah ini
. 1. Testis
Testis disebut juga dengan buah
zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang
dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar
dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh
di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah
kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3
minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan
ekornya.
Testis juga memiliki tanggung
jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang
sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat
suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang
memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit
yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah
tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke
uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum
dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas
deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini
berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4. Epididimis
Epididimis adalah
saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5. Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai
penampung spermatozoa dari testis.
6. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai
penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
7. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma
dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.
8. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian,
yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang
menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat
melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot.
Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir
sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian
dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini
untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama,
saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Pada
usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah
mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel
sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu
tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma
dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
Proses Spermatogenesis
Proses
pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan
sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi
di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang
disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis
menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat gambar di bawah).
Spermatogonium
ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer
seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit
sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara
meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid
akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
b). Alat reproduksi wanita
Saat
dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap,
tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi
sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi
wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin
bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis
dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba
falopii (oviduk), dan uterus (rahim).
Alat
Reproduksi Wanita
Female
Reproductive System
1. Vulva
Vulva
merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis,
labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah
gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat
dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh
saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti
bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu
bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir
yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan
bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada
pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat
kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh
darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
2. Vagina
Vagina
adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim.
Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena
terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat
hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bias melebar seukuran bayi yang
melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah
selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa
berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama,
kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
3. Serviks
Serviks
disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim
dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina.
Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini
menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimulai.
4. Rahim
Rahim
disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi
wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim
seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram
dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam
kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram.
Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding
rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi
pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a. Lapisan parametrium, merupakan
lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
b. Lapisan miometrium merupakan lapisan
yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
c. Lapisan endometrium merupakan
lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan
ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Ovarium
Ovarium
menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di
sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi
sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel
telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
disebut juga dengan ovum.
6. Tuba fallopi
Tuba
fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang
saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini
menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba
fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas
dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai
dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel
telur saat dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh
rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Proses Oogenesis
Proses
pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum
diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium
yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur
ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara
meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder
kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.
Oogenesis
D.
Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi
adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap
rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum
dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot
bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding
rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh
sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan
dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan
banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak
terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi
hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan
untuk menjadi bayi.
Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
embrio
usia 4 minggu
2.
Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
embrio
usia 8 minggu
3. Usia 10
minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran
kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
embrio
usia 16 minggu
5. Usia 40
minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi
sebagai berikut.
a). Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
b). Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
a). Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
b). Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
c). Melindungi janin dari berbagai zat racun atau
kuman penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar